Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

LITERASI INSTING

Cerpen Created by Ulfatul Khabibah Ana tidak lagi menjadi pembawa kertas untuk kelangsungan hidupnya, karena dia sekarang sudah ditempatkan sebagai petinggi suatu institusi pemerintah. Tugasnya hanya menyampaikan ilmu yang ia miliki dan memberikan nilai atas kemampuan pelajarnya. Ana yang notabene pengajar, selalu membawa laptop yang didalamnya ada materi yang akan diajarkan.pengajaran menurut sisi Ana bukan hanya sekedar menyampaikan ilmu, tapi juga ngilmu. Ngilmu itu tidak sama dengan ilmu,ngilmu didapat dari pengalaman atau kisah pencarian suatu pengetahuan baru yang mana terkandung nilai moral didalamnya. Ana selalu merasa kalau pekerjaan yang sedang dilakoni nya adalah titipan sang pencipta kepadanya. Dalam lingkup kehidupan Ana,dia tinggal bersama seorang keturunan Nabi Adam yang setia menemani dikala duka maupun suka. Dia tak lain tak bukan adalah anak laki-laki Ana, yang sekarang sudah menginjak semester 5 di kamus ternama. Ana sangat memperhatikan Wildan, ya it...

Pahlawan Tak Terkenal

Hari Pahlawan merupakan hari peringatan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang yang telah mengabdikan hidupnya demi tetap utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam peringatan hari pahlawan biasanya dilakukan upacara bendera merah putih yang identik dengan 60 detik heningkan cipta. Tidak banyak dari generasi penerus bangsa mampu mengaplikasikan makna dari peringatan hari pahlawan, dan banyak pula penerus bangsa yang awam akan nama- nama Pahlawan Nasional Indonesia. Pemahaman tentang besarnya pengorbanan pahlawan yang telah berjuang titik darah penghabisan demi merebut Negara Indonesia tercinta dari tangan penjajah sangatlah minim. Ironis kalau melihat anak generasi bangsa jaman sekarang, pegangannya algoritma mesin canggih tapi nama pahlawan saja tidak mengerti. Apalagi pengetahuan tentang sejarah pengorbanan apa yang dilakukan para Pahlawan Nasional demi negeri ini. Indonesia memiliki banyak Pahlawan Nasional dari berbagai daerah, bukan hanya pahlawan ya...

PUISI: TEDUHNYA HATI

15 MENIT SAJA Dalam sehari ada 24 jam Berbagai macam di habiskan Dari aktif sampai pasif Kegiatan habis dipakai Lupa akan hal sepele nan bermakna Entah lupa atau melupakan Tidak peduli siapa sedari dulu menyangga Niatan menengokpun hampa Haruskah diingatkan Masa dimana ketika banyak badai menerpa, menerjang, melanda Sesibukkah itu sampai lupa Hampir 18 jam kau gunakan kerja Yang dirumah hanya butuh kehadiran Bukan kegemilangan, juga bukan keuangan  Hanya dibutuhkan 15 menit saja dari kesibukanmu Meluangkan waktu tuk sekedar bersapa, bertanya kabar Tidakkah duniawi cukup untuk sebuah kebahagiaan? Kalau tanpa dilandasi kasih sayang dan perhatian NALURIKU Berbisik dalam hati Menyuarakan kebenaran hakiki Yang takkan tertandingi Selalu benar apa yang ku ingin Rasanya kayak punya teman sejati Disaat tak bisa kuungkap Sesuatu dalam jiwa Naluriku jadi tempat sembunyi Menemani hariku yang sepi Ulfatul Khabibah

PUISI: ASMARA

KESEMPATAN KEDUA Diam meratapi kisah klasik hidup Gundah jalani skenario yang datangkan gugup Jadinya apa, apakah tak satupun kesempatan Runtukkan pertahanan yang selama ini tersimpan Berilah kesempatan kedua Tuk tak lagi mendua Jalani semua sampai menua Bahagia bersama nestapa jua Tetapkan hati dan pikiran Hingga akhir hayat Ulfatul Khabibah Sabtu pagi, Surakarta 10 Februari 2018